BANDAR LAMPUNG--Dewan Pimpinan Daerah Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Provinsi Lampung, mengadakan pertemuan dengan anggota DPD asal Lampung Andi Surya dan Ketua DPRD Provinsi Lampung, Dedy Afrizal, di Bandar Lampung, Rabu (6/4/2016).
Dalam dua pertemuan yang dilakukan di dua tempat terpisah di Bandar Lampung, kedua tokoh Lampung tersebut menyatakan dukungannya terhadap program kerja yang dijabarkan Sekretaris Pospera Lampung, Munir A. Haris, terutama program kerja terkait produk perkebunan Lampung, yakni Kakao.
Menurut Munir, produk kakao Indonesia memiliki keunikan khusus di pasar internasional sebagai campuran kakao yang dihasilkan dari negara lain, misalnya saja Ghana atau Pantai Gading.
"Jika tidak dicampur dengan kakao dari Indonesia, produk olahan berupa cokelat batangan, akan mudah meleleh di suhu ruangan," ujar Munir.
Kenyataan tersebut membuat kakao hasil produksi Indonesia memiliki potensi pasar yang jelas di internasional. Sayangnya, potensi tersebut tak dimanfaatkan secara penuh oleh Indonesia dan khususnya Lampung, sebagai hasil bumi yang prestise serta mempunyai stabilitas harga.
Masih menurut Munir, kuantitas produksi Kakao di Indonesia malahan terus menurun tahun ke tahunnya.
"Masalahnya terutama minimnya pengetahuan petani untuk memelihara tanaman Kakao dan kurangnya perhatian pemerintah ke petani," lanjut Munir.
Karenanya, Pospera Lampung memfokuskan salah satu program kerjanya untuk mendampingi petani Kakao guna melakukan transfer ilmu agar hasil produksi mereka meningkat dan kualitas Kakao yang mereka hasilkan semakin baik.
Hal tersebut diamini Ketua Pospera Lampung, Marsat Jaya. Sebagai langkah riil menuju peningkatan kuantitas dan kualitas kakao Lampung, Pospera Lampung menurut Marsat, telah mendata 21.590 petani kakao se Lampung.
"146 kelompok tani Kakao telah terorganisir dan menjadi binaan DPD dan DPC Pospera se-Provinsi Lampung," ujar Marsat.
Ke depannya, DPD Pospera Lampung berharap kerja yang telah mereka lakukan akan mampu menopang target pemerintah Jokowi-JK pada 5 tahun ke depan untuk mewujudkan Indonesia sebagai pemimpin pasar kakao internasional.
Andi Surya dan Dedy Afrizal, menyatakan mendukung kegiatan Pospera. Menurut kedua tokoh Lampung tersebut, upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat bawah, terutama petani dan nelayan harus mendapat sokongan penuh dari semua pihak.
Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) merupakan ormas nasional yang dibidani para aktivis 1998. Untuk wilayah Lampung, ormas tersebut sudah memiliki pengurus di tingkat dewan pimpinan cabang (DPC) dan dewan pimpinan provinsi (DPD).
Menurut Marsat yang merupakan salah seorang dari 13 tokoh pendiri ormas ini. Di Indonesia Pospera sudah ada di 29 Provinsi. DPC Prospera sudah ada di 15 kabupaten/kota di Lampung. “Dengan minimal 30 orang pengurus di tingkat DPC,” jelas Marsat.
Sementara itu Munir, sekretaris Pospera menyampaikan maksud kedatangan kepengurusan ini adalah bersilaturahmi, sekaligus mengundang kehadiran Andi Surya di Deklarasi DPD-DPC Pospera Lampung baru akan menggelar deklarasi 7 Mei 2016, di Hotel Horison Bandar Lampung.
Munir juga menginformasikan Pospera memiliki banyak program di sektor pertanian, dan kelautan.
“Lampung memiliki potensi yang besar untuk produksi coklat. Saat ini kami tengah mendorong 250 desa, dengan mendampingi petani kakao dalam bentuk pendampingan dan sosialisasi agar petani atau kelompok tani bisa lebih maju,” terang Munir.
Sumber: http://www.lampost.co
Dalam dua pertemuan yang dilakukan di dua tempat terpisah di Bandar Lampung, kedua tokoh Lampung tersebut menyatakan dukungannya terhadap program kerja yang dijabarkan Sekretaris Pospera Lampung, Munir A. Haris, terutama program kerja terkait produk perkebunan Lampung, yakni Kakao.
Menurut Munir, produk kakao Indonesia memiliki keunikan khusus di pasar internasional sebagai campuran kakao yang dihasilkan dari negara lain, misalnya saja Ghana atau Pantai Gading.
"Jika tidak dicampur dengan kakao dari Indonesia, produk olahan berupa cokelat batangan, akan mudah meleleh di suhu ruangan," ujar Munir.
Kenyataan tersebut membuat kakao hasil produksi Indonesia memiliki potensi pasar yang jelas di internasional. Sayangnya, potensi tersebut tak dimanfaatkan secara penuh oleh Indonesia dan khususnya Lampung, sebagai hasil bumi yang prestise serta mempunyai stabilitas harga.
Masih menurut Munir, kuantitas produksi Kakao di Indonesia malahan terus menurun tahun ke tahunnya.
"Masalahnya terutama minimnya pengetahuan petani untuk memelihara tanaman Kakao dan kurangnya perhatian pemerintah ke petani," lanjut Munir.
Karenanya, Pospera Lampung memfokuskan salah satu program kerjanya untuk mendampingi petani Kakao guna melakukan transfer ilmu agar hasil produksi mereka meningkat dan kualitas Kakao yang mereka hasilkan semakin baik.
Hal tersebut diamini Ketua Pospera Lampung, Marsat Jaya. Sebagai langkah riil menuju peningkatan kuantitas dan kualitas kakao Lampung, Pospera Lampung menurut Marsat, telah mendata 21.590 petani kakao se Lampung.
"146 kelompok tani Kakao telah terorganisir dan menjadi binaan DPD dan DPC Pospera se-Provinsi Lampung," ujar Marsat.
Ke depannya, DPD Pospera Lampung berharap kerja yang telah mereka lakukan akan mampu menopang target pemerintah Jokowi-JK pada 5 tahun ke depan untuk mewujudkan Indonesia sebagai pemimpin pasar kakao internasional.
Andi Surya dan Dedy Afrizal, menyatakan mendukung kegiatan Pospera. Menurut kedua tokoh Lampung tersebut, upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat bawah, terutama petani dan nelayan harus mendapat sokongan penuh dari semua pihak.
Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) merupakan ormas nasional yang dibidani para aktivis 1998. Untuk wilayah Lampung, ormas tersebut sudah memiliki pengurus di tingkat dewan pimpinan cabang (DPC) dan dewan pimpinan provinsi (DPD).
Menurut Marsat yang merupakan salah seorang dari 13 tokoh pendiri ormas ini. Di Indonesia Pospera sudah ada di 29 Provinsi. DPC Prospera sudah ada di 15 kabupaten/kota di Lampung. “Dengan minimal 30 orang pengurus di tingkat DPC,” jelas Marsat.
Sementara itu Munir, sekretaris Pospera menyampaikan maksud kedatangan kepengurusan ini adalah bersilaturahmi, sekaligus mengundang kehadiran Andi Surya di Deklarasi DPD-DPC Pospera Lampung baru akan menggelar deklarasi 7 Mei 2016, di Hotel Horison Bandar Lampung.
Munir juga menginformasikan Pospera memiliki banyak program di sektor pertanian, dan kelautan.
“Lampung memiliki potensi yang besar untuk produksi coklat. Saat ini kami tengah mendorong 250 desa, dengan mendampingi petani kakao dalam bentuk pendampingan dan sosialisasi agar petani atau kelompok tani bisa lebih maju,” terang Munir.
Sumber: http://www.lampost.co
Posting Komentar
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.